Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan berbulu lembut. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali ditanam sebagai pagar pekarangan. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang cukup tua. Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane (Inggris)[1]. Nama simplisia beluntas adalah Plucheacea folium (daun), Plucheacea radix (akar).
Ciri-Ciri Daun beluntas
Tanaman beluntas memiliki daun yang bertangkai pendek, daunnya berbentuk menyerupai bulat telur, pada bagian ujung daun berbentuk runcing serta posisi daun yang letaknya berselang-seling. Permukaan daun terdapat bulu-bulu halus, panjang daun beluntas biasanya antara 3,8 sampai dengan 6,4 cm, memiliki lebar antara 2 – 4 cm. Daun beluntas memiliki tulang-tulang yang menyirip, Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang atau kekuningan, dan setelah tua hijau kotor pucat karena diselimuti bulu.
Ciri Batang beluntas
Tanaman beluntas memiliki batang kayu, batang bulat dan berdiri tegak serta mempunyai banyak cabang. Bila berumur masih muda batang tanaman ini berwarna ungu, kemudian warnanya akan berubah menjadi putih kotor bila umurnya sudah tua. Bila tidak dipangkas pohon beluntas tingginya bisa mencapai 3 meter.
Ciri Bunga beluntas
Bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu, mempunyai bentuk yang majemuk, mahkota lepas, mempunyai putik menyerupai jarum dengan panjang kurang lebih 6 mm dengan warna hitam agak kecoklatan. Bunga beluntas mempunyai kepala sari yang berwarna ungu sementara kepala putiknya mempunyai warna putih agak kekuningan.
Buah dan Biji
Buah kecil, keras, warna coklat, biji coklat keputih-putihan. Perbanyakan dengan biji atau stek.
Ciri Akar beluntas
Tanaman beluntas mempunyai jenis akar yang bercabang dan termasuk golongan akar tunggang.
KANDUNGAN ZAT/KOMPOSISI BELUNTAS
Dalam tanaman beluntas terkandung beberapa senyawa kimia antara lain : alkaloid, Pluchine, asam kafeoilkuinat, saponin, polifenol,tannin, sterol, natrium, minyak asitri, asam amino, lemak, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin C ( banyak terdapat pada bagian daun ), dan senyawa flafonoida ( terdapat pada bagian daun dan akar ).
Adanya senyawa flavonoid di dalam daun beluntas membuat daun ini memiliki sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu suatu bakteri penyebab bisul, jerawat, penyakit meningitis dan penyakit arthritits.
Pada flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu suatu jenis alkohol yang memiliki sifat asam oleh sebab itu sering juga disebut asam karbolat. Kandungan senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas berguna untuk mengganggu pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu salah satu jenis bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan terjadi pada manusia yaitu timbulnya penyakit diare.
senyawa daun beluntas lainnya adalah terdapatnya minyak atsiri yang mengandung benzyl alkohol, terdapat juga senyawa benzyl asetat, senyawa eugenol, serta linolol. Khasiat minyak atsiri dapat dipergunakan untuk menghambat proses pertumbuhan bakteri penyebab karies pada gigi. Oleh karena itu kegunaan daun beluntas dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan pada mulut terutama pada gigi.
Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.
Manfaat daun beluntas untuk kesehatan.
Dengan sejumlah unsur maupun senyawa kimia yang terkandung dalam bagian-bagian pohonnya, beluntas memiliki khasiat pengobatan dan sering digunakan oleh manusia sebagai bahan ramuan obat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit. Berikut adalah manfaat beluntas untuk pengobatan berikut cara meramunya.
1. Mengobati gangguan pencernaan pada anak-anak.
Campurkan daun dengan nasi saring / nasi tim
2. Mengatasi TBC kelenjar leher.
Bahan yang digunakan untuk membuat ramuan pengobatan antara lain : ekstraks batang dan daun beluntas, ekstraks gelatin dari kulit sapi, rumput laut.
Cara pembuatan ramuan : Tim semua bahan sampai lunak, lalu dimakan.
3. Mengatasi nyeri rematik.
Rebus sebanyak 15 gram akar beluntas, lalu air rebusannya diminum.
4. Untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut.
Konsumsi daun beluntas sebagai lalapan dipercaya dapat mengatasi masalah bau badan pada tubuh.
5. Sebagai obat peluruh keringat dan menurunkan panas/demam.
Rebusan daun beluntas, kemudian minum air rebusannya.
6. Mengatasi masalah keputihan pada wanita.
Rebus daun beluntas kurang lebih 20 lembar, 4 potong temulawak kering, 4 ruas jari kunyit, satu ruas kencur dan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, kemudian tiriskan. Minum 1/2 gelas air rebusan tersebut 2 kali sehari sampai masalah keputihan sembuh.
7. Mengatasi masalah hipertensi.
Rebus daun beluntas secukupnya dengan air secukupnya pula. Minum air rebusan tersebut 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
8. Melancarkan haid.
Daun beluntas kurang lebih 2 genggaman tangan ditumbuk, tambahkan 2 gelas air panas dan garam secukupnya. Peras dan saring, Minum 3 kali sehari sebanyak 1 gelas.
Demikian ulasan tentang kandungan kimia dan manfaat beluntas sebagai tanaman untuk pengobatan berikut cara membuat ramuannya.
Ciri-Ciri Daun beluntas
Tanaman beluntas memiliki daun yang bertangkai pendek, daunnya berbentuk menyerupai bulat telur, pada bagian ujung daun berbentuk runcing serta posisi daun yang letaknya berselang-seling. Permukaan daun terdapat bulu-bulu halus, panjang daun beluntas biasanya antara 3,8 sampai dengan 6,4 cm, memiliki lebar antara 2 – 4 cm. Daun beluntas memiliki tulang-tulang yang menyirip, Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang atau kekuningan, dan setelah tua hijau kotor pucat karena diselimuti bulu.
Baca Juga
Ciri Batang beluntas
Tanaman beluntas memiliki batang kayu, batang bulat dan berdiri tegak serta mempunyai banyak cabang. Bila berumur masih muda batang tanaman ini berwarna ungu, kemudian warnanya akan berubah menjadi putih kotor bila umurnya sudah tua. Bila tidak dipangkas pohon beluntas tingginya bisa mencapai 3 meter.
Ciri Bunga beluntas
Bunga keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk, dan berwarna ungu, mempunyai bentuk yang majemuk, mahkota lepas, mempunyai putik menyerupai jarum dengan panjang kurang lebih 6 mm dengan warna hitam agak kecoklatan. Bunga beluntas mempunyai kepala sari yang berwarna ungu sementara kepala putiknya mempunyai warna putih agak kekuningan.
Buah dan Biji
Buah kecil, keras, warna coklat, biji coklat keputih-putihan. Perbanyakan dengan biji atau stek.
Ciri Akar beluntas
Tanaman beluntas mempunyai jenis akar yang bercabang dan termasuk golongan akar tunggang.
KANDUNGAN ZAT/KOMPOSISI BELUNTAS
Dalam tanaman beluntas terkandung beberapa senyawa kimia antara lain : alkaloid, Pluchine, asam kafeoilkuinat, saponin, polifenol,tannin, sterol, natrium, minyak asitri, asam amino, lemak, kalsium, magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin C ( banyak terdapat pada bagian daun ), dan senyawa flafonoida ( terdapat pada bagian daun dan akar ).
Adanya senyawa flavonoid di dalam daun beluntas membuat daun ini memiliki sifat antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu suatu bakteri penyebab bisul, jerawat, penyakit meningitis dan penyakit arthritits.
Pada flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu suatu jenis alkohol yang memiliki sifat asam oleh sebab itu sering juga disebut asam karbolat. Kandungan senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas berguna untuk mengganggu pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu salah satu jenis bakteri yang bisa menyebabkan keracunan makanan terjadi pada manusia yaitu timbulnya penyakit diare.
senyawa daun beluntas lainnya adalah terdapatnya minyak atsiri yang mengandung benzyl alkohol, terdapat juga senyawa benzyl asetat, senyawa eugenol, serta linolol. Khasiat minyak atsiri dapat dipergunakan untuk menghambat proses pertumbuhan bakteri penyebab karies pada gigi. Oleh karena itu kegunaan daun beluntas dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan pada mulut terutama pada gigi.
Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherechia coli.
Manfaat daun beluntas untuk kesehatan.
Dengan sejumlah unsur maupun senyawa kimia yang terkandung dalam bagian-bagian pohonnya, beluntas memiliki khasiat pengobatan dan sering digunakan oleh manusia sebagai bahan ramuan obat untuk mengatasi beberapa jenis penyakit. Berikut adalah manfaat beluntas untuk pengobatan berikut cara meramunya.
1. Mengobati gangguan pencernaan pada anak-anak.
Campurkan daun dengan nasi saring / nasi tim
2. Mengatasi TBC kelenjar leher.
Bahan yang digunakan untuk membuat ramuan pengobatan antara lain : ekstraks batang dan daun beluntas, ekstraks gelatin dari kulit sapi, rumput laut.
Cara pembuatan ramuan : Tim semua bahan sampai lunak, lalu dimakan.
3. Mengatasi nyeri rematik.
Rebus sebanyak 15 gram akar beluntas, lalu air rebusannya diminum.
4. Untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut.
Konsumsi daun beluntas sebagai lalapan dipercaya dapat mengatasi masalah bau badan pada tubuh.
5. Sebagai obat peluruh keringat dan menurunkan panas/demam.
Rebusan daun beluntas, kemudian minum air rebusannya.
6. Mengatasi masalah keputihan pada wanita.
Rebus daun beluntas kurang lebih 20 lembar, 4 potong temulawak kering, 4 ruas jari kunyit, satu ruas kencur dan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, kemudian tiriskan. Minum 1/2 gelas air rebusan tersebut 2 kali sehari sampai masalah keputihan sembuh.
Baca Juga
7. Mengatasi masalah hipertensi.
Rebus daun beluntas secukupnya dengan air secukupnya pula. Minum air rebusan tersebut 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
8. Melancarkan haid.
Daun beluntas kurang lebih 2 genggaman tangan ditumbuk, tambahkan 2 gelas air panas dan garam secukupnya. Peras dan saring, Minum 3 kali sehari sebanyak 1 gelas.
Demikian ulasan tentang kandungan kimia dan manfaat beluntas sebagai tanaman untuk pengobatan berikut cara membuat ramuannya.