Bibit kelapa sawit merupakan bakal calon dari pohon kelapa sawit. Mengetahui dan mengenal macam-macam bibit kelapa sawit memang perlu, karena jika kita tahu apa saja jenis -jenis bibit kelapa sawit, ketika kita ingin menanamnya sudah tidak ragu lagi. Apabila salah dalam memilih dan mengenali jenis bibit kelapa sawit, akibatnya kita tidak tahu apakah bibit kelapa sawit yang kita tanam adalah bibit kelapa sawit unggul atau justru bibit kelapa sawit liar yang kurang produktif.
Berbicara masalah jenis bibit kelapa sawit, tentu anda semua ingin tahu ada berapa sebearnya jenis-jenis bibit kelapa sawit. Berdasarkan pengetahuan dan informasi yang sudah admin dapatkan dari beberapa sumber, setidaknya ada 3 jenis bibit kelapa sawit yang perlu anda ketahui. Adapun bibit kelapa sawit tersebut adalah bibit liar, bibit unggul, dan bibit kultur jaringan. Untuk lebih terperinci berikut penjelasan lengkapnya.
1. Bibit Kelapa Sawit Liar
Bibit kelapa sawit liar adalah bibit yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas. Bibit kelapa sawit liar biasanya digunakan para pekebun yang tidak memiliki cukup pemahaman tentang teknik pembiakan tanaman. Sering ditemukan petani mengambil biji, kecambah, atau bibit kecil yang sudah tumbuh dari tanaman kelapa sawit yang ada di kebun produksi. Bibit ini biasanya berasal dari biji sisa brondolan yang jatuh saat panen yang kemudian tumbuh di lahan produksi.
Penggunaan bibit kelapa sawit liar sangat berbahaya bagi keberlangsungan usaha budidaya tanaman kelapa sawit. Tanaman yang berasal dari bibit liar biasanya sulit berbuah atau meski berbuah, produktivitasnya tidak memuaskan. Bibit kelapa sawit liar baik masih dalam bentuk biji atau kecambah, sudah menjadi tanaman kecil, atau sudah menjadi tanaman berproduksi biasanya menunjukan ciri-ciri yang terlihat jelas.
2. Bibit Kelapa Sawit Unggul
Bibit kelapa sawit unggul adalah bibit yang diperoleh dari sumber tanaman induk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti tahan serangan hama dan penyakit, produktivitasnya tinggi, serta memiliki pertumbuhan yang serempak. Bibit kelapa sawit unggul dapat diperoleh melalui teknik pembibitan tanaman yang sesuai prosedur dengan menggunakan bahan tanam (benih) yang sumbernya jelas. Untuk memperoleh bibit kelapa sawit unggul, Anda dapat mengikuti prosedur teknik pembibitan tanaman kelapa sawit seperti yang dijelaskan dalam blog ini.
Benih kelapa sawit unggul biasanya menunjukan beberapa ciri-ciri yang cukup signifikan diantaranya:
- Warna calon akar (radikula) berwarna agak kekuning-kuningan, sedangkan calon batang dan daun (flumula) berwarna keputih-putihan.
- lebih panjang dibandingkan plumula.
- radikula dan plumula tumbuh lurus dan saling berlawanan arah.
- Panjang radikula maksimum 5 cm, sedangkan panjang plumula 3 cm.
3. Bibit Kelapa Sawit Hasil Kultur Jaringan
Selain diperbanyak menggunakan bahan tanam berupa kecambah, tanaman kelapa sawit juga saat ini dapat dibiakan menggunakan teknologi kultur jaringan. Penggunaan teknologi kultur jaringan dalam penyediaan bibit kelapa sawit memberikan banyak keuntungan diantaranya:
- Dapat menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi hingga 32 sd 40 ton TBS/ha/tahun.
- Mengatasi kesulitan pembiakan tanaman kelapa sawit dengan biji.
- Menghasilkan tanaman dengan tingkat pertumbuhan yang seragam.
- Menghasilkan tanaman dengan masa TBM lebih singkat.
- Mampu mengatasi masalah kesulitan perkecambahan, terutama pada varietas kelapa sawit yang agak sulit dikecambahkan.
Jenis Kelapa Sawit berdasarkan ketebalan daging buah, tempurung, dan kandungan minyak
Berdasarkan tingkat ketebalan daging buah, tempurung biji dan rendemen kandungan minyak, varietas kelapa sawit dibedakan menjadi 3 dengan ciri masing-masing sebagai berikut ;
1.Varietas Kelapa Sawit Dura
Dura merupakan jenis varietas kelapa sawit yang memiliki cangkang/tempurung tebal (2-8 mm), daging buah tipis, daging biji (kernel) besar dengan rendemen kandungan minyak rendah, yakni hanya sekitar 16-18%. Dalam persilangan varietas Dura digunakan sebagai pohon induk betina.
2.Varietas Kelapa Sawit Pisifera
Pisifera adalah varietas kelapa sawit yang memiliki cangkang/tempurung sangat tipis, daging buah tebal, daging biji tipis, inti hanya dilapisi serabut, rendemen kandungan minyaknya rendah. Dalam persilangan varietas Pisifera digunakan sebagai pohon induk jantan.
3.Varietas Kelapa Sawit Tenera
Varietas kelapa sawit tenera adalah hasil persilangan antara varietas Dura dan Pisifera. Ciri-cirinya antara lain ; memiliki cangkang/tempurung tipis, daging buah sangat tebal, tandan buah lebih banyak dengan ukuran kecil dan rendemen kandungan minyaknya tinggi, yaitu antara 22-24%.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, penyediaan bibit kelapa sawit melalu teknologi kultur jaringan saat ini belum banyak dilakukan. Hal ini tak lain adalah karena adanya kendala modal yang cukup besar dalam menyediakan sarana prasarana yang menunjang teknik pembibitan tersebut. Namun sebagian perusahaan besar kelapa sawit kini mulai melirik potensi ini.
Demikianlah pembahasan mengenai beberapa jenis bibit kelapa sawit mulai dari bibit liar, bibit unggul, hingga bibit yang dihasilkan melalui pembiakan secara kultur jaringan. Semoga dengan artikel ini, Anda tidak lagi bingung menentukan bibit mana yang sebaiknya digunakan dalam budidaya tanaman kelapa sawit komersil.
Berbicara masalah jenis bibit kelapa sawit, tentu anda semua ingin tahu ada berapa sebearnya jenis-jenis bibit kelapa sawit. Berdasarkan pengetahuan dan informasi yang sudah admin dapatkan dari beberapa sumber, setidaknya ada 3 jenis bibit kelapa sawit yang perlu anda ketahui. Adapun bibit kelapa sawit tersebut adalah bibit liar, bibit unggul, dan bibit kultur jaringan. Untuk lebih terperinci berikut penjelasan lengkapnya.
1. Bibit Kelapa Sawit Liar
Bibit kelapa sawit liar adalah bibit yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas. Bibit kelapa sawit liar biasanya digunakan para pekebun yang tidak memiliki cukup pemahaman tentang teknik pembiakan tanaman. Sering ditemukan petani mengambil biji, kecambah, atau bibit kecil yang sudah tumbuh dari tanaman kelapa sawit yang ada di kebun produksi. Bibit ini biasanya berasal dari biji sisa brondolan yang jatuh saat panen yang kemudian tumbuh di lahan produksi.
Penggunaan bibit kelapa sawit liar sangat berbahaya bagi keberlangsungan usaha budidaya tanaman kelapa sawit. Tanaman yang berasal dari bibit liar biasanya sulit berbuah atau meski berbuah, produktivitasnya tidak memuaskan. Bibit kelapa sawit liar baik masih dalam bentuk biji atau kecambah, sudah menjadi tanaman kecil, atau sudah menjadi tanaman berproduksi biasanya menunjukan ciri-ciri yang terlihat jelas.
2. Bibit Kelapa Sawit Unggul
Bibit kelapa sawit unggul adalah bibit yang diperoleh dari sumber tanaman induk yang memiliki sifat-sifat unggul seperti tahan serangan hama dan penyakit, produktivitasnya tinggi, serta memiliki pertumbuhan yang serempak. Bibit kelapa sawit unggul dapat diperoleh melalui teknik pembibitan tanaman yang sesuai prosedur dengan menggunakan bahan tanam (benih) yang sumbernya jelas. Untuk memperoleh bibit kelapa sawit unggul, Anda dapat mengikuti prosedur teknik pembibitan tanaman kelapa sawit seperti yang dijelaskan dalam blog ini.
Benih kelapa sawit unggul biasanya menunjukan beberapa ciri-ciri yang cukup signifikan diantaranya:
- Warna calon akar (radikula) berwarna agak kekuning-kuningan, sedangkan calon batang dan daun (flumula) berwarna keputih-putihan.
- lebih panjang dibandingkan plumula.
- radikula dan plumula tumbuh lurus dan saling berlawanan arah.
- Panjang radikula maksimum 5 cm, sedangkan panjang plumula 3 cm.
3. Bibit Kelapa Sawit Hasil Kultur Jaringan
Selain diperbanyak menggunakan bahan tanam berupa kecambah, tanaman kelapa sawit juga saat ini dapat dibiakan menggunakan teknologi kultur jaringan. Penggunaan teknologi kultur jaringan dalam penyediaan bibit kelapa sawit memberikan banyak keuntungan diantaranya:
- Dapat menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi hingga 32 sd 40 ton TBS/ha/tahun.
- Mengatasi kesulitan pembiakan tanaman kelapa sawit dengan biji.
- Menghasilkan tanaman dengan tingkat pertumbuhan yang seragam.
- Menghasilkan tanaman dengan masa TBM lebih singkat.
- Mampu mengatasi masalah kesulitan perkecambahan, terutama pada varietas kelapa sawit yang agak sulit dikecambahkan.
Jenis Kelapa Sawit berdasarkan ketebalan daging buah, tempurung, dan kandungan minyak
Berdasarkan tingkat ketebalan daging buah, tempurung biji dan rendemen kandungan minyak, varietas kelapa sawit dibedakan menjadi 3 dengan ciri masing-masing sebagai berikut ;
1.Varietas Kelapa Sawit Dura
Dura merupakan jenis varietas kelapa sawit yang memiliki cangkang/tempurung tebal (2-8 mm), daging buah tipis, daging biji (kernel) besar dengan rendemen kandungan minyak rendah, yakni hanya sekitar 16-18%. Dalam persilangan varietas Dura digunakan sebagai pohon induk betina.
2.Varietas Kelapa Sawit Pisifera
Pisifera adalah varietas kelapa sawit yang memiliki cangkang/tempurung sangat tipis, daging buah tebal, daging biji tipis, inti hanya dilapisi serabut, rendemen kandungan minyaknya rendah. Dalam persilangan varietas Pisifera digunakan sebagai pohon induk jantan.
3.Varietas Kelapa Sawit Tenera
Varietas kelapa sawit tenera adalah hasil persilangan antara varietas Dura dan Pisifera. Ciri-cirinya antara lain ; memiliki cangkang/tempurung tipis, daging buah sangat tebal, tandan buah lebih banyak dengan ukuran kecil dan rendemen kandungan minyaknya tinggi, yaitu antara 22-24%.
Baca Juga
Meskipun memiliki banyak keuntungan, penyediaan bibit kelapa sawit melalu teknologi kultur jaringan saat ini belum banyak dilakukan. Hal ini tak lain adalah karena adanya kendala modal yang cukup besar dalam menyediakan sarana prasarana yang menunjang teknik pembibitan tersebut. Namun sebagian perusahaan besar kelapa sawit kini mulai melirik potensi ini.
Demikianlah pembahasan mengenai beberapa jenis bibit kelapa sawit mulai dari bibit liar, bibit unggul, hingga bibit yang dihasilkan melalui pembiakan secara kultur jaringan. Semoga dengan artikel ini, Anda tidak lagi bingung menentukan bibit mana yang sebaiknya digunakan dalam budidaya tanaman kelapa sawit komersil.