Ikan bandeng atau Chanos chanos adalah ikan air payau yang juga memiliki tubuh memanjang dan bersisik. Ketika dewasa, ikan bandeng umumnya hidup di lautan yang dangkal hingga dalam lalu akan kembali ke perairan payau untuk bertelur. Ikan ini banyak ditemukan di wilayah perairan yang ditumbuhi bakau hingga ke Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada Tahun 1925 di laut merah. Dalam bahasa Makasar/Bugis ikan bandeng dikenal sebagai ikan Bolu, dan dalam bahasa inggris ikan bandeng dikenal sebagai Milkfish
Siklus hidup ikan bandeng memang sangat menarik untuk diteliti. Ketika baru saja menetas dari telurnya, larva ikan bandeng cenderung akan menuju ke laut dan bertahan hidup di sana selama 2-3 minggu. Mereka akan bermigrasi ke tempat lain yang dianggap lebih layak huni seperti rawa-rawa dan danau yang mengandung air payau. Setelah menemukan habitat barunya, ikan-ikan bandeng ini akan bertahan hidup di sana sampai dewasa lalu kembali lagi ke laut.
Pada saat akan melakukan proses pemijahan, ikan-ikan bandeng ini akan menuju lingkungan perairan payau. Telur-telur hasil pemijahan lantas menempel ke tanaman air yang tumbuh di sekitar perairan sampai menetas. Larva ikan bandeng yang telah menetas pun berikutnya akan mencari tempat hidup yang baru.
Klasifikasi Ikan Bandeng
Berikut adalah klasifikasi ikan bandeng secara ilmiah
Kingdom : Animalia
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Morfologi Ikan Bandeng
1.Bentuk tubuh seperti terpedo
2.Bentuk kepala lebih kecil bila dibandingkan dengan tubuhnya
3.Matanya ditutupi selaput lendir (adipose)
4.Ikan bandeng berwarna perak mengkilap
5.Punggungnya berwarna ke hitam-hitaman, hijau kuning atau kadang juga albino
6.Mempunyai sisik lateral mulai dari sisik depan hingga sisik belakang
7.Mempunyai sirip dorsal II : 12-14
8.Mempunyai sirip II : 8-9
9.Mempunyai sirip dada I : 15-16
10.Mempunyai sirip bawah I : 10-11
11.Mempunyai sirip lateral dari depan hingga caudal antara lain 75-85
12.Tulang belakang berjumlah 44 ruas
Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Bandeng
Ikan bandeng memiliki tubuh yang panjang, ramping, padat, pipih, dan oval. menyerupai torpedo. Perbandingan tinggi dengan panjang total sekitar 1 : (4,0-5,2). Sementara itu, perbandingan panjang kepala dengan panjang total adalah 1 : (5,2-5,5) (Sudrajat, 2008). Ukuran kepala seimbang dengan ukuran tubuhnya, berbentuk lonjong dan tidak bersisik. Bagian depan kepala (mendekati mulut) semakin runcing (Purnomowati, dkk., 2007).
Sirip dada ikan bandeng terbentuk dari lapisan semacam lilin, berbentuk segitiga, terletak di belakang insang di samping perut. Sirip punggung pada ikan bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh di belakang tutup insang dan, berbentuk segiempat. Sirip punggung tersusun dari tulang sebanyak 14 batang. Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan berfungsi untuk mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada bagian bawah tubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakang tubuh ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip-sirip lain. Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin ke pangkal ekor semakin lebar dan membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip ekor ini berfungsi sebagai kemudi laju tubuhnya ketika bergerak.
Habitat ikan bandeng
Ikan bandeng hidup diperairan muara, pantai, hutan bakau dan lagoon. Ikan bandeng dewasa biasanya hidup diperairan littoral. Pada musim kawin induk ikan bandeng biasanya hidup berkelompok dan tidak jauh hidup di pantai dengan perairan yang mempunyai karakteristik perairan jernih, dasar pantai berpasir dan berkarang dengan kedalaman air antara 10-30 meter.
Ikan bandeng yang dalam bahasa latin adalah Chanos chanos, pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Dane Forsskal pada Tahun 1925 di laut merah. Dalam bahasa Makasar/Bugis ikan bandeng dikenal sebagai ikan Bolu, dan dalam bahasa inggris ikan bandeng dikenal sebagai Milkfish
Siklus hidup ikan bandeng memang sangat menarik untuk diteliti. Ketika baru saja menetas dari telurnya, larva ikan bandeng cenderung akan menuju ke laut dan bertahan hidup di sana selama 2-3 minggu. Mereka akan bermigrasi ke tempat lain yang dianggap lebih layak huni seperti rawa-rawa dan danau yang mengandung air payau. Setelah menemukan habitat barunya, ikan-ikan bandeng ini akan bertahan hidup di sana sampai dewasa lalu kembali lagi ke laut.
Pada saat akan melakukan proses pemijahan, ikan-ikan bandeng ini akan menuju lingkungan perairan payau. Telur-telur hasil pemijahan lantas menempel ke tanaman air yang tumbuh di sekitar perairan sampai menetas. Larva ikan bandeng yang telah menetas pun berikutnya akan mencari tempat hidup yang baru.
Klasifikasi Ikan Bandeng
Berikut adalah klasifikasi ikan bandeng secara ilmiah
Kingdom : Animalia
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Gonorynchiformes
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
Morfologi Ikan Bandeng
1.Bentuk tubuh seperti terpedo
2.Bentuk kepala lebih kecil bila dibandingkan dengan tubuhnya
3.Matanya ditutupi selaput lendir (adipose)
4.Ikan bandeng berwarna perak mengkilap
5.Punggungnya berwarna ke hitam-hitaman, hijau kuning atau kadang juga albino
6.Mempunyai sisik lateral mulai dari sisik depan hingga sisik belakang
7.Mempunyai sirip dorsal II : 12-14
8.Mempunyai sirip II : 8-9
9.Mempunyai sirip dada I : 15-16
10.Mempunyai sirip bawah I : 10-11
11.Mempunyai sirip lateral dari depan hingga caudal antara lain 75-85
12.Tulang belakang berjumlah 44 ruas
Baca Juga
Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Bandeng
Ikan bandeng memiliki tubuh yang panjang, ramping, padat, pipih, dan oval. menyerupai torpedo. Perbandingan tinggi dengan panjang total sekitar 1 : (4,0-5,2). Sementara itu, perbandingan panjang kepala dengan panjang total adalah 1 : (5,2-5,5) (Sudrajat, 2008). Ukuran kepala seimbang dengan ukuran tubuhnya, berbentuk lonjong dan tidak bersisik. Bagian depan kepala (mendekati mulut) semakin runcing (Purnomowati, dkk., 2007).
Sirip dada ikan bandeng terbentuk dari lapisan semacam lilin, berbentuk segitiga, terletak di belakang insang di samping perut. Sirip punggung pada ikan bandeng terbentuk dari kulit yang berlapis dan licin, terletak jauh di belakang tutup insang dan, berbentuk segiempat. Sirip punggung tersusun dari tulang sebanyak 14 batang. Sirip ini terletak persis pada puncak punggung dan berfungsi untuk mengendalikan diri ketika berenang. Sirip perut terletak pada bagian bawah tubuh dan sirip anus terletak di bagian depan anus. Di bagian paling belakang tubuh ikan bandeng terdapat sirip ekor berukuran paling besar dibandingkan sirip-sirip lain. Pada bagian ujungnya berbentuk runcing, semakin ke pangkal ekor semakin lebar dan membentuk sebuah gunting terbuka. Sirip ekor ini berfungsi sebagai kemudi laju tubuhnya ketika bergerak.
Habitat ikan bandeng
Ikan bandeng hidup diperairan muara, pantai, hutan bakau dan lagoon. Ikan bandeng dewasa biasanya hidup diperairan littoral. Pada musim kawin induk ikan bandeng biasanya hidup berkelompok dan tidak jauh hidup di pantai dengan perairan yang mempunyai karakteristik perairan jernih, dasar pantai berpasir dan berkarang dengan kedalaman air antara 10-30 meter.