Ciplukan tumbuh baik pada ketinggian 0-1800 m dpl. Merupakan tumbuhan semak semusim. Tumbuh liar dilereng-lereng tepi sungai, pinggir selokan dan kebun / tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek. Tanaman semak setinggi 30-80 cm, batang tegak, bersegi 4, berkayu, lunak, berwarna hijau.
Nama Latin : Physallis angulata Linn. atau Physallis minima Linn.
Nama Daerah : Ceplokan,.Keceplokan, Nyornyoran, Cecenet, Cecendet,
Klasifikasi Tanaman Ciplukan:
Bangsa : Solanales
Suku : Solanaceae
Marga : Physallis
Jenis : Physallis peruviana L.
A. CIRI-CIRI CIPLUKAN
BATANG
Tumbuhan herba tahunan dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul (angulata)
DAUN
Daun berbentuk bundar telur memanjang berujung runcing, dengan tepi rata atau tidak, 2,5-10,5 × 5-15 cm.
Daun letaknya berseling, bertangkai. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai lanset, tepi berlekuk atau beringgit, ujung runcing, tulang daun menyirip. Permukaan daun berwarna hijau, bagian bawah hijau muda, berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun dan bertangkai.
BUNGA
Bunga di ketiak, dengan tangkai yang tegak, keunguan, dan dengan ujung yang mengangguk. Kelopak berbagi lima, dengan taju yang bersudut tiga dan meruncing, hijau dengan rusuk keunguan. Mahkota serupa lonceng, berlekuk lima dangkal, kuning muda dengan noda kuning tua dan kecoklatan di leher bagian dalam, 7-9 mm tingginya. Tangkai sari kuning pucat dengan kepala sari biru muda.
BUAH dan BIJI
Buah dalam bungkus kelopak yang menggelembung berbentuk telur berujung meruncing, hijau muda kekuningan, dengan rusuk keunguan, 2-4 cm panjangnya. Buah buni di dalamnya bulat memanjang, 1,5-2 cm, kekuningan jika masak, manis dan disukai anak-anak.
Ceplukan merupakan tanaman monokotil yang cukup familiar bagi kita karena tanaman ini cukup tumbuh liar biasanya di daerah perswahan. Nama latin tumbuhan ciplukan adalah Physalis angulata ini memiliki buah yang ditutupi oleh pembesaran kelopak bunga yang merupakan ciri khas yang dimiliki ceplukan. Selain buahnya yang manis, tanaman ini juga memiliki kandungan khasiat sebagai tanaman obat-obatan.
Ceplukan merupakan tanaman monokotil yang hidup semusim. Batang ceplukan berongga dan bercabang-cabang serta memiliki tinggi sekitar 1 meter saja. Daun ceplukan berbentuk oval dengan ujung runcing. Bunganya berada di ketiak daun dan mempunyai kelopak berjumlah lima, mahkota berbentuk seperti lonceng serta benang sari berwarna kuning dengan kepala sari berwarna biru muda.
Buah ceplukan dibungkus oleh kelopak bunga yang membesar dan menggelembung. Besar buah buni sekitar 1,5- 2 cm dan berbentuk bulat memanjang. Jika sudah masak, buah berwarna kuning serta memiliki rasa yang manis.
Tanaman ini diduga berasal dari daerah tropis di Amerika dan tersebar diberbagai kawasan seperti Afrika, Australia, Pasifik. Asia termasuk Indonesia. Ceplukan cukup mudah ditemukan di Indonesia, karena tanaman ini cukup mudah tumbuh subur secara liar biasanya sering kita jumpai di daerah persawahan, setelah petani memanen panenannya tanaman ceplukan ini akan tumbuh sangat subur.
Baca Juga
Tanaman ceplukan memiliki banyak khasiat yang terdapat di dalam buah, daun, akar maupun batangnya. Hampir diseluruh bagian tubuh ceplukan terdapat beberapa senyawa aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Oleh karena itu tanaman ini cukup dicari keberadaanya untuk digunakan sebagai obat herbal.
Akar ceplukan yang mengandung senyawa alkaloid dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal cacing dan sebagai penurun demam. Bagian daun yang mengandung senyawa fallvonoid dan saponin dapat digunakan untuk melawan kanker, menurut beberapa penelitian kesehatan steroid, bahwa ramuan pada daun dan buah ciplukan terbukti mampu mengecilkan ukuran kanker dan dapat membunuh sel-sel kanker. Selain melawan kanker, daun ceplukan juga dapat mengobati bisul dan borok. Sedangkan buah ciplukan mengandung banyak vitamin C yang dapat mengobati sariawan, selain itu kandungan senyawa tannin, kriptoxantin, fisalin dan stearat yang diduga dapat mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning.
Dengan melihat begitu banyaknya manfaat pohon ciplukan, jangan pernah ragu lagi untuk meminum ramuan herbal ini, alangkah baiknya kita dapat membudidayakan tanaman herbal ini. Di Indonesia, tanaman ini masih dibiarkan tumbuh liar secara alami.