Hewan-hewan yang masuk golongan ini biasanya amat kecil, tidak terlihat dengan mata biasa. Tubuhnya terdiri dari hanya sebuah sel. Hidupnya didalam medium air, ditemukan pertama kali oleh Leeuwehoek pada tahun 1675, dengan menggunakan mikroskop buatan sendiri.
Penjelasan Mengenai Hewan Bersel Satu (Protozoa)
Hewan Bersel Satu (Protozoa)
Makanan hewan ini berupa tumbuhan atau hewan bersel satu lainnya, tetapi dapat pula berupa bagian-bagian kecil dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan.Makanan itu diselubungi oleh plasmanya, sehingga terdapat dalam suatu rongga yang disebut rongga makanan. Disitu makanan dicerna dan sisanya dikeluarkan lagi.
Hewan ini berkembang biak dengan cara membelah diri. pembelahan baru akan terjadi setelah tubuhnya mencapai ukuran tertentu yang tidak dapat besar lagi. Biasanya inti membelah lebih dulu, baru kemudian diikuti oleh plasmanya. dalam keadaan buruk hewan ini dapat membentuk kisata, yaitu tubuhnya diliputi selubung yang kuat. Hewan bersel satu dibagi menjadi :
Baca Juga
1.Hewan Berkaki Semu (Rhizopoda)
2.Hewan Berbulu Cambuk (Flagellata)
3.Hewan Berambut Getar (Ciliata)
4.Hewan Berspora (Sporozoa)
Protozoa merupakan mikroorganisme yang mempunyai ciri-ciri seperti hewan, yaitu dapat bergerak bebas dan tidak mempunyai klorofil. Protozoa mempunyai alat gerak berupa kaki semu, (rambut getar), dan flagela (rambut cambuk), sehingga Protozoa dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan alat geraknya yaitu Rhizopoda, Flagelata, Ciliata, dan Sporozoa. Perhatikan beberapa contoh hewan bersel satu berikut ini.
1.Amoeba proteus (Rhizopoda), bergerak dengan menjulurkan sebagian protoplasma membentuk kaki semu atau pseudopodia
.
2.Trypanosoma gambiense (Flagellata), penyebab penyakit tidur di daerah Afrika. Bergerak dengan flagela atau rambut cambuk
.
3.Paramecium caudatum (Ciliata), bergerak dengan menggunakan silia atau rambut getar.
Baca Juga
4.Balantidium coli (Ciliata), penyebab penyakit diare berdarah pada manusia.
5.Plasmodium sp. (Sporozoa) menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contohnya Plasmodium malaria penyebab malaria kuartana, Plasmodium vivax penyebab malaria tersiana takganas, dan Plasmodium falciparum penyebab malaria tersiana ganas. Plasmodium tidak mempunyai alat gerak aktif, tetapi dapat berpindah tempat dengan mengikuti aliran darah.